BERBAKTI KEPADA ORANGTUA



Makan Malam dan Bakti Kepada orangtua

Orangtua adalah salah satu nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita, dengan kasih sayang tulus mereka membesarkan kita hingga dewasa. Kini ketika diri sudah dewasa banyak diantara kita lupa akan kewajiban berbakti kepada orangtua. Orangtua memang tidak pernah meminta langsung agar kita berbakti kepada mereka, hati tulus dan ikhlas mereka tidak meminta imbalan atas apa yang telah mereka berikan, mulai dari harta, kebahagiaan, bahkan nyawa sekalipun.
Allah SWT langsung yang memberikan perintah kepada kita agar senantiasa berbakti kepada orangtua yang telah bersusah payah membesarkan, mendidik, serta membahagiakan kita dari buaian hingga dewasa. Sampai-sampai Allah SWT meletakkan ridhaNya bergantung di ridha orangtua kita. Seperti  hadits yang mengatakan “Ridha Allah  tergantung pada ridha orangtua dan murka Allah tergantung pada murka orangtua” (hasan. At-Tirmidzi). Hadits lain juga menyebutkan bahwa salah satu dari amalan yang paling utama yaitu berbakti kepada orangtua “Aku bertanya kepada nabi SAW, ‘amal apakah yang paling utama?’ Nabi SAW menjawab ’shalat pada waktunya’. Aku bertanya lagi ‘kemudian apa?’ nabi menjawab ‘berbakti kepada orangtua’ aku bertanya lagi,’ kemudian apa? ‘ jihad di jalan Allah”.
Manun demikian, telah banyak kita temui fenomena anak yang durhaka kepada orangtua, yang tidak membalas jasa baik orangtua. Padahal banyak cara untuk berbakti kepada orangtua mulai dari membantu meringankan tugas orangtua, berkata lemah lembut dan baik kepada orangtua, senantiasa bersikap sopan santun, bersikap sabar dan menahan amarah, memberi hadiah kepada orangtua, tidak menyia-nyiakan kerja keras orangtua, merawat mereka saat sakit dan  usia semakin renta, selalu mendoakan kebaikan orangtua, dan menjaga silahturrahmi dengan kerabat orangtua.
Meskipun seorang anak telah berkeluarga, tanggungjawab berbakti kepada orangtua tetaplah wajib, namun tidak sedikit dari anak yang ketika telah dewasa dan berkeluarga lalu menomor duakan orangtua yang telah dengan susah payah dan penuh kasih sayang membesarkan anaknya. Anaknya telah disibukkan dengan kehadiran orang-orang baru dalam hidupnya, kehadiran istri/suami, anak-anak yang lucu, dan pekerjaan yang sangat menjanjikan. Semuanyanya telah membuat anaknya lupa bahwa tugas berbakti dan membahagiakan orangtua masih berada di pundaknya.
Banyak diantara anak-anak yang hanya mengirimkan uang bulanan yang mereka anggap mampu memberikan kebahagiaan, bahkan menghubungi orangtua saja sangat jarang. Jangankan meminta doa dan ridhanya, melihat keadaan orangtua saja hanya sebagai simbol dikala perayaan hari besar saja. Selebihnya orangtua yang makin renta tersebut hidup kesepian, tiada lagi tawa anak-anak yang mereka nanti-nantikan dahulu dan banyak fenomena lainnya yang terjadi kepada orangtua. Tanpa sadar mereka telah membuat hati orangtua mereka bersedih. Namun juga banyak anak yang dengan cinta tetap berbakti sehingga orangtua mereka merasakan dicintai dan berbahagia hingga akhir hayatnya.
Image result for FOTO KELUARGA KARTUN
Sebuah kisah menceritakan tentang seorang anak yang telah tumbuh dewasa dan telah memiliki keluarga, selama 20 tahun menikah anak tersebut sudah sangat jarang menemani orangtuanya. Namun dia masih tetap mengunjungi orangtuanya sebulan sekali. Dikala itu sang ibu tinggal seorang diri sebagai janda, ayahnya telah meninggal 19 tahun yang lalu. Suatu ketika istrinya berkata “suamiku, apakah malam ini engkau tidak ingin keluar dengan seorang wanita?” kemudian suaminya heran dan berkata “dengan seorang wanita? Dengan siapa aku harus keluar kalau bukan denganmu?” kemudian istrinya berkata lagi “dengan ibumu”. Subhanallah kemudian ia tersadar dan dalam pikirannya berkata “aku hampir tidak pernah keluar dengan ibuku, makan bersama ibuku, aku hanya keluar dengan istri dan anak-anakku selama 20 tahun aku menikah”. Akhirnya dia menghubungi ibunya, dan ia berkata “ummi, ana ingin makan dengan ummi malam ini, ayo kita keluar makan malam bersama” kemudian ibunya bingung dan merasa aneh anaknya mengajak ibunya makan bersama  karena selama ini ibunya hampir tidak pernah diajak makan bersama keluar bersama ditempat yang enak, lalu ibunya berkata “benar kamu ngajak ummi? Kamu tidak ada masalah kan? Anak-anakmu bagaimana? Istrimu bagaimana?” anaknya berkata “tidak ada masalah ummi, kalau begitu nanti ana jemput ummi ya abis sholat isya”.
Subhanallah anaknya datang ibunya sudah di depan pintu, si anak mau menghubungi ibunya ternyata ibunya sudah tampak dari kejauhan, akhirnya ibunya masuk kedalam mobil dan melihat terus-menerus ke anaknya, menurut pengakuan si anak “ana belum pernah melihat orang yang lebih bahagia dari ibu ana”. Si ibu berkata “wahai anakku, tidak ada satu orangpun di kampung ini kecuali tau aku mau keluar dengan engkau anakku”. Karena kebahagiaannya, dia ingin berbagi kebahagiaan kepada yang lainnya, anaknya telah kembali. Anak yang 20 tahun tidak ingat dengannya.
Sesampainya di restoran  si anak memberi buku menu makanan, si ibu hanya tersenyum ternyata anaknya lupa bahwa ibunya sudah tidak bisa lagi membaca tanpa menggunakan kaca mata. Kemudian si anak sadar dan membacakan satu persatu isi dari buku menu tersebut, si ibu setiap dibacakan dia bahagia terus-terusan tersenyum melihat anaknya dalam benaknya berkata “dulu aku yang membacakan ini untuk anakku”. Singkat cerita setelah mereka makan, si anak berkata “ummi kapan kita makan malam bersama lagi ummi?” kemudian ibunya berkata “nanti, nanti ummi yang traktir untukmu anakku”. Setelah pulang tidak lama ibunya jatuh sakit dan dirawat dirumah sakit sampai akhirnya meninggal dan mereka tidak pernah keluar makan malam bersama lagi. Setelah selesai acara pemakaman dan lainnya tiba-tiba si anak ditelpon oleh salah satu restoran mewah “ Assalamu’alaikum.. benar ini dengan fulan bin fulan?” si anak menjawab “ya benar saya” kemudian pihak restoran berkata “kamu ada undangan makan malam bersama anak dan istrimu, tempat ini sudah dibooking lama”. Singkat cerita sesampainya di restoran baru diketahui ternyata ibunya yang sudah membookingkan tempat untuk anaknya. Masyaa Allah seperti itulah bahagia yang hadir ke dalam hati ibunya hanya dengan makan malam singkat dengan anak yang dicintainya.
Dari cerita diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ternyata sangat mudah membahagiakan orangtua kita, mereka tidak meminta seluruh harta kekayaan kita untuk mereka, tidak pula meminta kita meninggalkan apa yang kita memiliki, namun berilah sedikit waktu untuk menemani dan menghibur mereka karena dengan begitu ridha mereka langsung tecurah untuk kita anaknya.
Namun semudah kita membahagiakan orangtua begitu juga mudahnya kita membuat hati orangtua sedih dengan mengabaikan mereka, bahkan hanya dengan sekali bentakan sudah membuat hati mereka terluka. Semoga kita dapat menjadi anak-anak yang terus berbakti dan kelak kita dikumpulkan bersama orangtua dan keluarga kita di jannahNya. Aamiiin.

Komentar

Postingan Populer