APA ITU CINTA?

 Udara segar menyusup merasuki rongga hidungku menyeruak sampai ke paru-paru, sisanya menyapu kulit menerpa wajah yang meskipun telah ditutupi oleh masker demi menghindari debu namun tetap terasa.

Aku menuju ke tempat kerjaku sembari menikmati udara segar pagi ini. Hati dan otak juga ikut mengisi kekosongan sepanjang perjalanan. Teringat  akan sebuah pertanyaan yang sering dihadirkan kepadaku tentang "apa itu cinta?"

Aku sendiri juga heran, mengapa masih saja mereka bertanya kepadaku tentang apa itu cinta. Apa karena aku kurang ekspresif dalam menunjukkannya atau malah sebaliknya.

Termenung aku dalam perjalanan, tentang apa itu cinta. Seketika aku teringat tentang bagaimana perjuangan Rasulullah untuk umat-nya dan yang lebih membuatku tersenyum sembari merasa malu, aku teringat tentang semua harapan-harapan yang telah kususun namun tidak berjalan sebagaimana yang kuhendaki. Kecewa... Namun ternyata Tuhanku, sang maha pemilik skenario kehidupan, memberikan ganti atas apa yang tidak baik untukku dengan sesuatu yang luar biasa baiknya. "Terbaik!" Kataku...

Seperti itulah cinta. Memberi, memberi dan memberi. 

Jangan kau berharap kembali jika kau sedang mencinta. Karena Tuhanmu sendiri yang akan menggerakkan semesta untuk membalas pemberian atas nama cinta itu. 

Sebagaimana Baginda Rasul memberikan semua yang terbaik untuk menyiarkan agama Allah. Meskipun umat yang dicintainya menafikan kerasulannya tidak jarang malah menghina dan mencaci maki namun tetap cinta yang dibalas oleh-nya.

Sebagaimana Tuhan tetap memberikan oksigen untuk bernafas meski kita sedang bermaksiat, makanan untuk dimakan meskipun kita sering lupa bersyukur. Namun tetap kebaikan yang Tuhan berikan kepada hambanya. Karena itulah bentuk cinta.

Cinta tak hanya bentuk emosi dari kasih sayang, cinta lebih dari itu semua. 

Namun, mengapa banyak anak manusia yang tersakiti, galau, bersedih dan kecewa karena cinta? Apakah karena salah cara dalam mencintai, atau kenapa?

Huft.. entahlah, mungkin kita manusia kurang belajar dari hujan yang rela jatuh berkali-kali demi menjalankan perintah-Nya meskipun banyak manusia yang mengutuknya. 

Atau kita kurang belajar dari jam dinding yang tetap setia berdetak meskipun manusia malah semakin sering tidak menghargai waktu. 

Tuhanku... Terimakasih telah berlari disaat aku hambamu mendatangimu hanya dengan berjalan.

Terimakasih karena telah menghapus skenario hidup yang ternyata tidak baik untukku namun aku kecewai dan rutuki ketidak terwujudannya. Menjadi skenario hidup paling indah.

Terimakasih untuk semua cinta paling romantis meskipun aku sering bermaksiat.

Tuhan, aku mencintaimu maka cintailah aku...


Komentar

  1. Semoga selalu dibimbing dan dibersamai Allah selalu... Semoga cintanya atas kehendak Nya terjaga hingga syurga..
    Semoga sehat dan bahagia best

    Tetap jaga kesehatan dan abaikan si pemberi luka itu best

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer