TAKUT
Melewati lorong kosong bertemankan bunyi gesekan sendal, sungguh ini tidak mudah untuk manusia penakut seperti aku. Menahan mata agar terus fokus ke depan. Menahan diri agar tidak terdistraksi bayangan-bayangan seram yang mungkin tercipta karena ketakutan ku. Sambil sesekali melirik ke setiap papan nama ruangan mencari dimana letak ruang farmasi tempatku mengambil persiapan operasi suamiku besok.
Seorang satpam keluar dari pos membuatku bernafas lega, merasa aman sesaat dan menjadi temanku berbicara meski singkat untuk mendapatkan informasi dimana letak ruang farmasi yang dimaksud. Aku diantar hingga ke ruangan yang dituju. Ucapan terimakasih berulang kali ku ucapkan wujud dari kesyukuran ku.
Kuserahkan lembaran serep dan kembali menunggu sendirian di depan ruangan. Namun tidak seseram lorong yang kulalui. Aroma obat-obatanlah yang menambah drama ketakutanku.
Dua menit berlalu nama suamiku pun dipanggil menandakan resep telah sempurna ada dan siap aku bawa kembali ke ruangan. Yang kutahu itu hanya dua botol cairan laktat. Bekal operasi suamiku besok.
Kembali kulalui lorong sepi sendiri namun tak lama diujung lorong ada seorang lelaki berusia senja sedang menerima telpon dan lagi-lagi membuatku merasa sangat lega.
Ini bukan kali pertama aku mengurus orang sakit, dulu waktu masih di pondok aku ditunjuk menjadi bagian kesehatan dalam organisasi pelajar. Hanya saja rasanya yang berbeda. Ini suamiku sendiri. Orang yang sedang aku usahakan tumbuhi benih cinta di hatiku. Aku sendiri tidak tau isi hatinya, apakah dia usahakan yang sama. Namun yang pasti. Ternyata menumbuhkan cinta itu tidaklah mudah. Dengan kami dua manusia yang saling tidak paham bahasa cinta satu sama lain. Namun dipersatukan dalam ikatan pernikahan.
Aku tidak menuntut banyak meskipun inginku banyak. Namun harapku semoga suamiku selalu dalam lindunganNya. Entah nantinya kami akan saling merasakan cinta dan mengungkapkannya atau tidak. Yang jelas, kulakukan baktiku untuk mendapatkan ridhonya demi ridho Tuhanku. Sisanya kuserahkan kepada Tuhan pemilik hatiku dan hatinya. Suamiku, sehat-sehat ya. Aku akan terus berusaha mencintaimu karena Allah SWT :)
Semoga Allah menjaga pasangan ini.. 🤲
BalasHapusSemoga Allah menjaga pasangan ini.. 🤲
BalasHapus