ANAK PERTAMA

Sepasang kekasih itu bercengkrama sembari menikmati hidangan makan malam mereka. menertawakan kejadian hari itu di tempat kerja. Tentang bagaimana si suami melatih anak didiknya untuk menghadapi lomba paduan suara. Si istri mendengarkan sambil sesekali merespon dan menimpali cerita suami. Berhubung ia sedang cuti di rumah  dikarenakan hamil muda. Tak banyak yang bisa ia ceritakan kecuali beberapa hal-hal biasa keadaan kesehariannya. Mereka hanyut dalam pembahasan tanpa menyadari setelah itu sesuatu akan terjadi. 

Seperti itulah waktu mempermainkan mereka. Seakan menjelaskan bahwa semua bisa terjadi tiba-tiba. Tanpa harus ada aba-aba peringatan. Tanpa harus ada pemberitahuan. Bahagia, sedih, susah dan senang itu ada kadarnya. Dia datang dan pasti berlalu meninggalkan kita. Meminta kita untuk tidak terhanyut di dalamnya. 

Setelah makan malam, mereka masih lagi disuguhkan tingkah polah lucu dari kucing peliharaan mereka. Si kucing yang selalu manja dan senang diajak bermain. Tetapi tiba-tiba kejadian itu datang bagai petir yang membuat mereka terpaku. 

Si istri yang sedang hamil muda itu merasakan sesuatu yag keluar mengalir seperti kencing. Buru-buru ia masuk ke kamar dan langsung ke toilet. Benar saja,ia mendapati flek kecoklatan di celana dalamnya. Terpaku, terdiam,lemas dan jantung berdetak hebat. Kepala dipenuhi tanda tanya besar tentang kenapa ini???. 

Ia lalu keluar dan melapor sambil mengganti pakaiannya. "Yeoboo, ini ada flek keluar" Katanya dengan sedih. Jantung terus berpacu dua kali lebih cepat dari biasanya. Si suami juga ikut terpaku mencerna keadaan. 

Setelah mengganti dengan pakaian dalam baru, dia mendapati darah segar yang mengalir. Tubuhnya seakan ingin tumbang mendapati hal tersebut. "Yeoboo.. Daraah... " Katanya parau. 

Dengan sigapnya si suami mengambil kunci motor dan mereka melaju ke rumah bidan terdekat. Tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari bibir mereka, motor itu berjalan lambat namun pasti ke tempat tujuan. 

"Apa ada kram perut? "

"Apa ada berhubungan? "

"Apa ada pusing"

Rentetan pertanyaan bidan kepada sepasang kekasih itu. 

"Kamu ini harus bedrest, jangan banyak gerak dan pak suami harus beli obat penguat kandungan ini " Bidan berkata Sembari meyerahkan resep obat. 

"Kalau nanti pendarahannya berlanjut segera ke UGD" Tegas bu bidan. 

Disinilah mereka, di RS Umum daerah setempat. Menunjukkan bahwa pendarahan tak kunjung usai. Namun dokter menyatakan bahwa kantung kehamilan masih bulat sempurna. 

Dan kini hari ke 5 kejadian namun darah tak kunjung menunjukkan tanda ingin berhenti meski terus-terusan disuntik pemberhenti pendarahan. 

Semoga masih bisa dipertahankan,mengingat ini adalah calon anak pertama mereka. Anak yang sudah ditunggu  selama 7 bulan usia pernikahan mereka. Anak yang selalu didoakan, disapa dan dielus. Semoga ia bertahan dan kuat hingga hari persalinan. 

Namun jika Tuhan berkehendak lain, semoga Tuhan memberikan nikmat yang membuat mereka lupa akan sakitnya kehilangan. 


Komentar

Postingan Populer