Pemimpi dan Pemimpin
"Anak-anak, Kalian kalau sudah besar cita-citanya mau jadi apa? " tanyaku pada murid kelas VI b Sekolah Dasar tempatku mengajar.
Beberapa siswa menjawab dokter, polisi, polwan, tentara, guru dan ternyata tidak sedikit yang tidak memiliki bayangan masa depan.
Sama sepertiku ketika masih duduk di sekolah dasar. Masih banyak hal yang tidak aku pahami, terutama konsep cita-cita.karena di jamanku tidak ada pelajaran atau tema khusus yang membahas itu.
Kembali kulangi pertanyaan yang sama namun kali ini dengan penjelasan tentang apa itu cita-cita. Padahal di kelas IV mereka sudah menerima pembelajaran bertema cita-citaku.
Anak-anak yang sedang kudidik ini adalah para calon pemimpin di masa depan. Betapa mirisnya jika mereka bibit-bibit negeri ini tidak memiliki cita-cita dalam hidup. Hidup seperti apa yang akan mereka jalani kedepannya? Kebahagian mana yang mereka tuju? Apakah masih ada motivasi mereka untuk sekedar menyejahterakan diri sendiri?
"Pemimpi dan Pemimpin hanya beda di huruf N. Ya, Bisa jadi memang setipis itu jaraknya. Para pemimpin hebat adalah jua para pemimpi. Bermimpilah, lantas memimpinlah! "
Seruku pada murid-murid disambut wajah-wajah penuh tanya tentang bagaimana caranya bermimpi.
Di dalam hidup untuk mewujudkan mimpi, Kadang kita dihadang banyak coba terutama lemahnya usaha dan lekasnya putus asa.
Bukan karena kita tidak bisa. Tapi salah satu PR besar kita adalah mengalahkan kemalasan, melanggengkan kesemangatan.
Dream, plan, write, action, don't forget: pray
Pemimpi+Nyata = 🤩
BalasHapus